
LOGIKA
Oleh Fahruddin Faiz
Otak manusia yang diciptakan Tuhan ini beroperasi berpikir, berakal, berpendapat. Apa yang kamu perbuat berdasarkan apa yang kamu pikirkan. Akal pikiran di dalamnya ada logika-logika. Namun sebelum jauh melangkah ke depan, tentunya kita pahami dulu apa itu logika secara radikal atau mendalam? Bagaimana saja beroperasinya logika? Apakah semakin maju suatu peradaban semakin baik juga logika yang dipakainya? Ada kata logis dan tidak logis. Dulu sekali, Hypatia adalah wanita yang paling waras logikanya, tetapi dia dituduh sebagai penyihir karena logika masyarakat di saat itu tidak mampu memahami pikiran Hypatia dengan logis. Akhirnya akal masyarakat saat itu menghukum mati Hypatia. Alangkah malangnya si filosof Cantik itu.
Baiklah, mari kita mulai dengan pengertian. Apa itu logika?
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Tujuan dan Fungsi dari logika itu sendiri adalah: cara untuk mengambil kesimpulan, Suatu alat untuk berpikir, Suatu teknik menyusun argumen, Suatu metode untuk mengemukakan pendapat secara masuk akal, Suatu cara mematuhi aturan-aturan hukum berpikir.
Macam-Macam Logika. Sampai saat ini perkembangan ilmu logika semakin mencerahkan, ada dua macam logika
Logika alamiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
Logika ilmiah
Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, mengurangi.
Logika juga memiliki hukum dasarnya, jadi tidak sembarangan menggunakan logika jika ingin memahami suatu kebenaran. apa saja dasar hukumnya? Berikut adalah pendapat dari para ahli (Aristoteles, Leibniz, dan J.S. Mill).
PRINSIP IDENTITAS (Principium Identitatis/Law of Identity)
PRINSIP KONTRADIKSI (Principium Contradictionis/Law of Contradiction)
PRINSIP TIADA JALAN TENGAH (Principium Exclusi Tertii/Law of Excluded Middle)
PRINSIP CUKUP ALASAN (Principium Rationis Sufficientis/Law of Sufficinet Reason)
Pembahasan selanjutnya adalah berikut ini:
- Silogisme (3 proposisi)
- Silogisme Biasa
- Hukum-hukum Silogisme
- Mode Logika: Deduksi
- Modus Ponens
- Modus Tollens
- Hypothetical Syllogism
- Disjunctive Syllogism
- Mode Induksi
- Mode Abduksi
- Mode Generalisasi
- Mode Kausalitas
- Mode Analogi
- Mode Kewibawaan atau Otoritas
7_LOGIKA 1 by Media Koentji on Scribd
Lebih lanjut memahami Ilmu Logika, lihat video di bawah ini
gak bisa di download. ad-fly di suspend, mohon diperbaiki. terimakasih
BalasHapus