Edisi : 05 August 2019
Oleh: Kang Asep
1993-Suatu malam, ketika paman Dusman hampir saja terlelap dalam tidurnya, tiba-tiba dia mendengar suara berisik di kebung belakang. Dia mengintip dari balik bilik rumah. Dilihatnya seorang lelaki sedang mencuri singkong di kebun belakang rumah paman Dusman. Paman langsung mengejar pencuri itu yang lari tunggang langgang. Namun paman Dusman berhasil membekuk pencuri itu dan menjatuhkannya ke tanah. si pencuri meminta ampun. Alih-alih menghardik, paman Dusman berkata,"Tenang kisanak, saya tidak akan memukul mu, hanya ingin bertanya, mengapa kamu mencuri singkongku ?"
"Ampun pak.. ampun.. saya mencuri singkong untuk makan anak dan istri saya di rumah. Kasihan, mereka sudah dua hari tidak makan apa-apa kecuali air dan daun-daunan." pencuri itu ketakutan.
"Di mana rumahmu ? ajak aku ke rumahmu, jika kamu bukan seorang pembohong." kata paman.
Sesampai di rumah lelaki itu yang berupa gubuk kecil, paman Dusman mendapati wajah istri lelaki itu dan ketiga anaknya dalam kondisi pucat. Sorot mata anak-anak mereka sayu dan memandang ayah mereka dengan penuh harap. Anak yang terbesar berkata,"Ayah.. aku lapar. mana makanannya. tadi ayah janji mau bawakan aku makan. mana ?"
"Jangan mencuri ! Lebih baik kamu meminta dari pada harus mencuri. Kenapa kamu tidak mengetuk pintu rumah saya dan menceritakan keadaan keluargamu ? Jika kamu meminta secara baik-baik, niscaya saya memberi." Kata paman Dusman.
Lelaki itu menunduk lesu dan berkata,"Saya malu, Pak. Saya mencoba meminjam sedikit uang kepada kerabat, tidak seorangpun yang dapat membantu. Padahal saya sudah ceritakan keadaan saya kepada mereka. Apalagi kalau saya meminta-minta, hanya hinaan dan caci maki saja yang akan saya dapatkan."
Istri lelaki itu menangis saat mengetahui suaminya mencuri.
"Ya sudah... sekarang kamu ikut saya." kata Paman Dusman.
Lelaki itu ketakutan. Dengan gugup dia berkata,"jangan pak. Tolong saya jangan dibawa ke polisi."
"Tidak.. saya ingin memberi kamu sekarung singkong. Kamu dapat menjualnya dan uangnya bisa kamu belikan beras." kata Paman Dusman.
si Pencuri itu terpana, tidak menyangka dengan apa yang dikatakan paman Dusman.
Lelaki itu kembali ke kebun bersama paman Dusman. Mereka berdua mengambil singkong dan memenuhi sebuah karung besar dengan singkong. Setelah mengucap terima kasih dan berjanji untuk tidak mencuri lagi, lelaki itu kembali ke rumahnya dengan sekarung singkong.
Keesokan harinya paman Dusman menceritakan kejadian tersebut kepada saya. Lalu saya bertanya kepada paman, "Siapa nama lelaki itu dan di mana rumahnya ?"
Paman menjawab,"Paman akan merahasiakannya."
Komentar
Posting Komentar