
TIGA PILAR METAFISIK AJARAN JAWA
Oleh Fahruddin Faiz
PILAR AJARAN 1:
MANUNGGALING KAWULA-GUSTI
MANUNGGALING KAWULA-GUSTI
• MODE MISTIK: SETARA ITTIHAD, HULUL, WAHDAT-AL WUJUD, FANA’-BAQA’
Hanya kelompok khusus yang memahami ini, seperti Syekh St. Jenar.
• MODE KESALEHAN: hamba yang ikhlas dan rida melakukan semua perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. (Kehendak Gusti adalah kehendak hamba).
• MODE KEPEMIMPINAN: Abdi yang mempersembahkan kepatuhan dan kesetiaan, Pemimpin yang mempersembahkan kesejahteraan dan kemaslahatan bersama, lalu bersama mewujudkan visi yang diidealkan.
PILAR AJARAN 2:
SANGKAN PARANING DUMADI
SANGKAN PARANING DUMADI
• SETARA “INNA-LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN”
• Keberadaan manusia merupakan hasil dari ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta yang kelak pada akhirnya juga akan kembali kepada-Nya.
• Keberadaan manusia di dunia fana ini (alam madya) dipandang hanya sebagai yang sekedar singgah saja dari perjalanannya yang dimulai dari alam awal (alam purwa) yang nantinya akan menuju ke alam akhir, alam kelanggengan (alam wusana).
• Kehidupan manusia di dunia fana ini diibaratkan dengan ungkapan prasasat urip iku koyo wong mampir ngombe, yang menunjukkan betapa singkatnya waktu manusia hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di alam keabadian. Sudah sepantasnya jika dalam kehidupan yang singkat ini manusia senantiasa menjalaninya dengan perbuatan-perbuatan yang mulia dan terpuji. Hal ini dikarenakan apa yang manusia perbuat akan menanggung sendiri apa yang telah dilakukan dalam kehidupannya atau yang disering dikatakan sebagai ngunduh wohing pakarti.
PILAR AJARAN 3:
MEMAYU HAYUNING BAWANA
MEMAYU HAYUNING BAWANA
• Memayu hayuning bawana= memperindah keindahan dunia, memberi arti dari hidup.
• Bawana: adalah dunia dengan isinya (jagad rame).
• Memayu: 1) menanamkan kebaikan untuk mendapatkan hasil yang baik, 2) mengendapkan nafsu agar lebih terkendali dan dunia semakin terarah.
• Jalan Memayu menuju Hayu: ngelmu titen dan petung demi tercepainya bawana tentrem atau kedamaian dunia. Keadaan inilah yang dimaksudkan sebagai hayu atau selamat tanpa ada gangguan apapun.
Komentar
Posting Komentar