Langsung ke konten utama

Teori Iluminasi Sebuah Pengantar




Teori Iluminasi, Sebuah Pengantar

Oleh Dr. Fahruddin Faiz
Penjelasan sebelum ini yaitu tentang pengantar iluminasi, bahwa pengertian atau definisi iluminasi adalah pencerahan/pencahayaan. Pengertian terminologinya adalah paham tentang “pencerahan” langsung dari Tuhan ke dalam diri manusia.

Perbedaan Iluminatif & Paripatetik
ISHRAQI & MASYA’I
PERIPATETIK  ___  ARISTOTELES DAN ILLUMINATIF ___ PLATO
Metode iluminasi mempercayai bahwa dalam mengkaji filsafat tinggi (Ilahiah) atau ketuhanan, tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan argumentasi (istidlal) dan penalaran (ta’aqqul) saja, tetapi lebih dari itu yaitu diperlukannya penyucian jiwa serta perjuangan melawan hawa nafsu untuk menyingkap berbagai hakikat. Berbeda dengan kelompok iluminasionis, kelompok metode peripatetik yang diilhami oleh Aristoteles mempercayai bahwa argumentasi adalah tempat bertumpunya segala persoalan.  

KONTEKS SEJARAH (ABAD KE 3 HIJRIYAH)

·         ABBASIYAH MULAI SURUT, NEGARA-NEGARA KECIL YANG KURANG KUAT (SELJUK, BUWAIHI, MURABITUN, MUWAHHIDUN)
·         KONFLIK POLITIK ARAB-PERSIA
·         Rivalitas Arab-Non Arab
·         Kelompok Mawali yang terpinggirkan
o   Mawali: Kelompok Muallaf non-Arab (Persia/Turki/Kurdi)
o   Ikut mengabdi kepada seorang patron dari kelompok Arab
o   Membayar pajak seperti ahlu kitab (kafir dzimmy)
o   Tidak boleh menduduki jabatan sipil/militer sampai akhir era Umayyah
·         MENONJOLNYA TRADISI SPIRITUAL/TASAWWUF

PENGARUH TRADISI ISYRAQIYAH ATAU ILUMINASI

1. PENGARUH MISTISISME YUNANI (HERMES)
Dalam Islam = Idris, a.s. Abu al-Hukama wa al-Athibba’ (Bapak Para Filosof dan Para Dokter). Ia memiliki pembantu sekaligus murid bernama Asclepius yang sering disebut-sebut oleh Suhrawardi.
Tokoh lain adalah  Aghasadaimon (Nabi Syis bin Adam dalam tradisi Islam).
Sanad = Aristoteles --- Plato --- Socrates --- Pythagoras --- Empedokles ---  Aghasadaimon dan Hermes --- Adam.
Lihat appendiks Majmu ‘ah Mushannafat li Suhrawardi

 2. PENGARUH PERSIA KUNO (ZOROASTER, MANISME-SABEANISME)
Pengaruh Persia Kuno jelas terlihat pada Risalah Fi al-‘Isyq, Hayakil al-Nur, Hikmat al-Isyraq dan al-Waridat wa at-Taqdisat. Ajaran Persia Kuno berpangkal dan Zoroasterianisme yang dirintis oleh Zoroaster. Ia hidup sekitar tahun 628-551 SM., sebagai pengajar pada masa Solon dan Thales.
Doktrin Zoroaster tentang adanya pertarungan antara gelap dengan terang sangat mempengaruhi agama Manichaenisme. Ajaran ini dirintis oleh Mani (216-276). Ajaran baru ini hasil modifikasi yang cukup menarik dari bermacam-macam agama. Mani mengakui Zoroaster, Budhdha, dan Isa sebagai nabi sejati. Namun demikian, Mani mengklaim bahwa ‘wahyu yang diterima lebih akhir lebih sempurna dari mereka.

3. PENGARUH FILSAFAT YUNANI
IDEALISME PLATO
  • Dunia Ide
  • Jiwa ada sebelum tubuh di dunia idea
  • Pengetahuan = recollection

NEO-PLATONISME PLOTINUS
  • Emanasi: The One (To Hen)—Nous (dunia idea)— Jiwa/Soul—Materi
  • Remanasi:

3 Tahap: Kebajikan Umum (hikmah/pengetahuan tentang yang baik, berani, mengendalikan diri, berbuat adil), Berfilsafat, Mistik

Cermati penjelasan di lebih detailnya di bawah ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download File Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz

Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag Channel YouTube:  Media Koenjti https://www.youtube.com/c/miftahkoentji Caranya: 1. tekan tombol Ctrl dan klik setiap judul yang ada di bawah ini 2. selanjutnya akan mengarah ke browser pada /pc anda 3. klik download untuk mendapatkan file WinRar 4. jika ada password-nya ialah: “ mediakoentji ” Pengantar Filsafat Pengenalan Epistemologi Epistemologi Teori Kebenaran Skeptisisme Common Sense Epistemologi Sosial Logika Logika II Logika III Hermeneutika Hermeneutika II Ontologi Materialisme Materialisme Historis Idealisme Dualisme Idealisme II Pluralisme Etika Sistem-sistem Etika Egoisme-Altruisme Etika Nikomanea Aristoteles Religious Ethic Ghazali Etika Situasi Dasar-dasar Estetika Teori-teori Estetika Estetika dan Agama Romantisisme Romantisisme II Eksistensialisme Søren Kierkegaard Eksistensialisme Friedrich Nietzsche Eksistensialisme Jean Paul Sartre (No Record) Eksistensi...

Logika 2: Kesalahan-Kesalahan Logika (Logical Fallacy)

Logika 2: Kesalahan-Kesalahan Logika (Logical Fallacy) Oleh: Fahruddin Faiz Sering kali kita terpukau oleh opini seseorang yang mengungkapkan pendapatnya dengan semangat. Dengan mengutip tokoh-tokoh besar seperti ilmuan, publik figur dan seterusnya. Tapi apakah omongannya selalu benar secara logika? Cek slide di bawah ini tentang kesalahan-kesalahan logika dalam setiap mode berpikir. Ada dua jenis pelaku atau golongan dalam sejarah Yunani kuno yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan berlogika. Pertama adalah golongan sofis yaitu golongan yang secara sengaja melakukan kesalahan dalam berfikir, dengan tujuan untuk mengubah opini demi mencapai tujuan tertentu di luar kebenaran. kedua, Golongan Paralogi yaitu golongan yang melakukan kesalahan berpikir namun tidak menyadari kekeliruan dan akibat dari pemikirannya karena selalu menganggap dirinya benar. Berikut adalah contoh-contoh pernyataan yang salah dalam mengambil kesimpulan; Mengingkari anta...

Filsafat Islam: Al-Farabi sebagai Guru Kedua

Oleh Dr. Fahruddin Faiz Al-Farabi nama aslinya adalah Abu Nasir Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah al-Farabi. Dikenal juga sebagai Alpharabius, Al-Farabi atau Farabi atau Abenasir. Al-Farabi adalah Ilmuan, cendekiawan Muslim dan juga Filosof Islam dari Farab, Kazakhstan. Al-Farabi hidup pada tahun 870 sampai 950, usianya genap 80 tahun. Al-Farabi juga dikenal sebagai guru kedua setelah Aristoteles, karena kepandaiannya dalam memahami karya-karya filsafat Aristoteles yang dikenal sebagai guru pertama dalam ilmu filsafat. Al-Farabi hidup pada masa kekhalifahan Dinasti Abbasyiah yang monarki. Al-Farabi lahir di masa kekhalifahan Mu’tamid (869-892 M) dan meninggal pada masa kekhalifahan Al-Muthi (946-974 M). Kondisi politik saat itu tidak stabil hal inilah juga disebut periode paling kacau, namun tidak mematahkan Al-Farabi untuk melanjutkan pengembaraan dalam pencarian ilmunya. Dari Turki ke Bagdad, kemudian ke Syria, kemudian berakhir di Damaskus. Kepakaran Al...