Langsung ke konten utama

Prinsip-Prinsip Teologis Islam Tentang Etika Lingkungan



Fahruddin Faiz
Dosen Jurusan Filsafat Agama UIN Sunan Kalijaga

Etika Lingkungan bisa dikatakan satu disiplin ilmu yang berada di antara filsafat dan ekologi (kajian tentang lingkungan). Etika lingkungan dalam filsafat akan dianggap terlalu praktis, sedangkan bagi pekerja lapangan akan terlalu teoritis.
Etika dalam masalah lingkungan membahas di antaranya adalah 1) Pandangan-pandangan yang etis dan relevan, misalnya paham dan misi dasar mengenai hubungan manusia dengan alam. 2) prinsip-prinsip etis, baik yang dasar, yang umum, maupun yang sudah relevan dengan masalah lingkungan hidup, 3) Perlunya sikap batin yang baik dalam pribadi manusia yang bertanggung jawab dalam hati nuraninya, 4) Norma-norma etis yang tepat menghadapi alam.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN

1. Hormat terhadap Alam
2. Tanggung Jawab (moral responsibility for nature)
3. Solidaritas Kosmis (cosmic solidarity)
4. Kasih sayang dan Kepedulian terhadap Alam

LANDASAN TEOLOGIS ETIKA LINGKUNGAN ISLAM
Dalam al-Qur’an ada pembahasan tentang perihal hukum, manusia (antropologi), dan juga alam (kosmologi). Ayat al-Qur’an yang menyinggung tentang alam disebutkan dalam berbagai tempat dalam al-Qur’an. Dengan memahami konsep atau teori kosmologi, manusia akan lebih mampu menangkap makna menyeluruh ajaran agama, juga akan memberi kejelasan lebih baik tentang peta semesta alam ini dan di mana letak kedudukan manusia dalam peta ini.

1. Landasan Sunnatullah

Hukum yang diperkenalkan oleh al-Qur’an  bukanlah sesuatu yang berarti sendiri, tetapi suatu yang bersifat integral dari akidah. Akidah bahwa Allah yang menciptakan alam semesta, mengaturnya, memeliharanya dan menjaganya sehingga segala makhluk itu menjalani kehidupan masing-masing dengan baik dan melakukan fungsi masing-masing dengan tertib. Hukum Allah meliputi segenap makhluk (alam Semesta)

2. Landasan Antropologis
Manusia itu memiliki banyak terminologi dalam al-Qur’an; ada al-Nas, Insan, Basyar.
3. Konsep-Konsep Kosmologis
Kenyataan bahwa alam semesta ini adalah “haq”, yakni benar dan nyata serta baik. Alam diciptakan oleh Allah “bil haqq” yakni dengan haq, tidak diciptakan Tuhan secara main-main, dan tidak juga secara palsu atau bathil.

Sumber: http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download File Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz

Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag Channel YouTube:  Media Koenjti https://www.youtube.com/c/miftahkoentji Caranya: 1. tekan tombol Ctrl dan klik setiap judul yang ada di bawah ini 2. selanjutnya akan mengarah ke browser pada /pc anda 3. klik download untuk mendapatkan file WinRar 4. jika ada password-nya ialah: “ mediakoentji ” Pengantar Filsafat Pengenalan Epistemologi Epistemologi Teori Kebenaran Skeptisisme Common Sense Epistemologi Sosial Logika Logika II Logika III Hermeneutika Hermeneutika II Ontologi Materialisme Materialisme Historis Idealisme Dualisme Idealisme II Pluralisme Etika Sistem-sistem Etika Egoisme-Altruisme Etika Nikomanea Aristoteles Religious Ethic Ghazali Etika Situasi Dasar-dasar Estetika Teori-teori Estetika Estetika dan Agama Romantisisme Romantisisme II Eksistensialisme Søren Kierkegaard Eksistensialisme Friedrich Nietzsche Eksistensialisme Jean Paul Sartre (No Record) Eksistensi...

7 Jenis Tapa Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga atau Kanjeng Susuhunan Kalijaga, nama aslinya adalah Raden Said yang lahir di tahum 1450 M, yang juga merupakan Walisongo di Nusantara. dalam perjalanan hidup mencapai puncak keilmuannya Sunan Kalijaga melakukan pertapaan yang konon dilakukan di Tepi Sungai karena taat atas perintah gurunya Sunan Bonang. dalam pertapaan selanjutnya, Sunan Kalijaga mengajarkan kepada murid-muridnya untuk menjalani hidup di dunia ini. Berikut adalah 7 Jenis pertapaan Sunan Kalijaga: Badan. Tapanya berlaku sopan santun, zakatnya gembar berbuat kebijakan Hati atau Budi tapanya rela dan sabar, zakatnya bersih dari prasangka buruk Nafsu Tapanya berhati ikhlas, zakatnya tabah menjalani cobaan dalam sengsara dan mudah mengampuni kesalahan orang lain. Nyawa atau Roh Tapanya berlaku jujur, zakatnya tidak mengganggu orang lain dan tidak mencela. Rahsa Tapanya berlaku utama, zakatnya suka diam dan menyesali kesalahan atau bertaubat Cahaya atau Nur Ta...

Logika 2: Kesalahan-Kesalahan Logika (Logical Fallacy)

Logika 2: Kesalahan-Kesalahan Logika (Logical Fallacy) Oleh: Fahruddin Faiz Sering kali kita terpukau oleh opini seseorang yang mengungkapkan pendapatnya dengan semangat. Dengan mengutip tokoh-tokoh besar seperti ilmuan, publik figur dan seterusnya. Tapi apakah omongannya selalu benar secara logika? Cek slide di bawah ini tentang kesalahan-kesalahan logika dalam setiap mode berpikir. Ada dua jenis pelaku atau golongan dalam sejarah Yunani kuno yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan berlogika. Pertama adalah golongan sofis yaitu golongan yang secara sengaja melakukan kesalahan dalam berfikir, dengan tujuan untuk mengubah opini demi mencapai tujuan tertentu di luar kebenaran. kedua, Golongan Paralogi yaitu golongan yang melakukan kesalahan berpikir namun tidak menyadari kekeliruan dan akibat dari pemikirannya karena selalu menganggap dirinya benar. Berikut adalah contoh-contoh pernyataan yang salah dalam mengambil kesimpulan; Mengingkari anta...