Langsung ke konten utama

Logika 3: Definisi dan Macam-Macamnya

fahruddin faiz

Logika 3: Definisi
Oleh: Fahruddin Faiz
Tentu tidak gampang mendefinisikan sesuatu apapun, misalnya apa itu kursi?, apakah yang memiliki kaki empat, apakah terbuat dari kayu, apakah untuk duduk saja?. tidak mudah bukan untuk mendefinisikan sesuatu itu. sekarang pelajaran logika 3 ini tentang definisi dan makna definisi itu sendiri, cara membuat definisi dan seterusnya.

Apa itu definisinya Definisi? Dan apa tugas Definisi? Adalah susunan kata yang tepat, jelas, dan singkat untuk menentukan batas pengertian tertentu. Tugas definisi adalah menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi kesimpang-siuran dalam penggunaannya. Kedua, mendefinisikan adalah menyebut sekelompok karakteristik suatu kata, sehingga kita dapat mengetahui pengertiannya serta dapat membedakan kata lain yang menunjuk objek yang lain pula.

Ada 4 tipe Definisi; Definisi Nominal, Definisi Real, Definisi Maksud dan Tujuan, Definisi Sebab Akibat.

Tipe 1. Definisi Nominal yaitu cara menjelaskan sesuatu dengan menguraikan arti katanya.
Definisi nominal dapat dinyatakan dengan menguraikan asal-usul kata atau istilah (etimologi), misalnya: komunikasi berasal dari kata communis (dalam bahasa latin berarti “sama” atau berasal dari istilah communicare yang artinya “bercakap-cakap”)

Definisi Nominal itu sendiri ada 6 macam yaitu Definisi Sinonim, Definisi Simbolik, Definisi Etimologik, Definisi semantik, Definisi Stipulatif, Definisi Denotatif.

Tipe 2. Definisi Riil yaitu definisi yang memperlihatkan hal atau benda yang dibatasi dengan menyajikan unsur-unsur yang menyusunnya. Definisi riil terdiri dari definisi hakiki, definisi maksud dan tujuan, dan definisi sebab akibat.

Tipe 3. Definisi Maksud-Tujuan yaitu yang menunjukkan maksud dan tujuan sesuatu. Misalnya Arloji Adalah Alat Untuk Menunjukkan Waktu Yang Disusun Sedemikian Rupa Sehingga Dapat Dimasukkan Dalam Saku Atau Diikat Di Tangan.

Tipe 4. Definisi Sebab-Akibat yaitu yang menunjukkan sebab dan akibat sesuatu. Contohnya, gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi karena bumi berada di antara bulan dan matahari.

Pembahasan selanjutnya adalah berikut ini:
  • Ø  Kata yang tidak dapat didefinisikan
  • Ø  Pedoman membuat Definisi
  • Ø  Definisi pengulangan yang dibolehkan

Silakan pelajari slide berikut ini. semoga bermanfaat.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini


Lebih lanjut memahami definisi, lihat video di bawah ini



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download File Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz

Ngaji Filsafat Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag Channel YouTube:  Media Koenjti https://www.youtube.com/c/miftahkoentji Caranya: 1. tekan tombol Ctrl dan klik setiap judul yang ada di bawah ini 2. selanjutnya akan mengarah ke browser pada /pc anda 3. klik download untuk mendapatkan file WinRar 4. jika ada password-nya ialah: “ mediakoentji ” Pengantar Filsafat Pengenalan Epistemologi Epistemologi Teori Kebenaran Skeptisisme Common Sense Epistemologi Sosial Logika Logika II Logika III Hermeneutika Hermeneutika II Ontologi Materialisme Materialisme Historis Idealisme Dualisme Idealisme II Pluralisme Etika Sistem-sistem Etika Egoisme-Altruisme Etika Nikomanea Aristoteles Religious Ethic Ghazali Etika Situasi Dasar-dasar Estetika Teori-teori Estetika Estetika dan Agama Romantisisme Romantisisme II Eksistensialisme Søren Kierkegaard Eksistensialisme Friedrich Nietzsche Eksistensialisme Jean Paul Sartre (No Record) Eksistensi...

Logika 2: Kesalahan-Kesalahan Logika (Logical Fallacy)

Logika 2: Kesalahan-Kesalahan Logika (Logical Fallacy) Oleh: Fahruddin Faiz Sering kali kita terpukau oleh opini seseorang yang mengungkapkan pendapatnya dengan semangat. Dengan mengutip tokoh-tokoh besar seperti ilmuan, publik figur dan seterusnya. Tapi apakah omongannya selalu benar secara logika? Cek slide di bawah ini tentang kesalahan-kesalahan logika dalam setiap mode berpikir. Ada dua jenis pelaku atau golongan dalam sejarah Yunani kuno yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan berlogika. Pertama adalah golongan sofis yaitu golongan yang secara sengaja melakukan kesalahan dalam berfikir, dengan tujuan untuk mengubah opini demi mencapai tujuan tertentu di luar kebenaran. kedua, Golongan Paralogi yaitu golongan yang melakukan kesalahan berpikir namun tidak menyadari kekeliruan dan akibat dari pemikirannya karena selalu menganggap dirinya benar. Berikut adalah contoh-contoh pernyataan yang salah dalam mengambil kesimpulan; Mengingkari anta...

Filsafat Islam: Al-Farabi sebagai Guru Kedua

Oleh Dr. Fahruddin Faiz Al-Farabi nama aslinya adalah Abu Nasir Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah al-Farabi. Dikenal juga sebagai Alpharabius, Al-Farabi atau Farabi atau Abenasir. Al-Farabi adalah Ilmuan, cendekiawan Muslim dan juga Filosof Islam dari Farab, Kazakhstan. Al-Farabi hidup pada tahun 870 sampai 950, usianya genap 80 tahun. Al-Farabi juga dikenal sebagai guru kedua setelah Aristoteles, karena kepandaiannya dalam memahami karya-karya filsafat Aristoteles yang dikenal sebagai guru pertama dalam ilmu filsafat. Al-Farabi hidup pada masa kekhalifahan Dinasti Abbasyiah yang monarki. Al-Farabi lahir di masa kekhalifahan Mu’tamid (869-892 M) dan meninggal pada masa kekhalifahan Al-Muthi (946-974 M). Kondisi politik saat itu tidak stabil hal inilah juga disebut periode paling kacau, namun tidak mematahkan Al-Farabi untuk melanjutkan pengembaraan dalam pencarian ilmunya. Dari Turki ke Bagdad, kemudian ke Syria, kemudian berakhir di Damaskus. Kepakaran Al...